santriwati pejuang pena

Santriwati Pejuang Pena

Rabu, 23 November 2022, Madrasah Putri At-Taqwa mengundang seorang penulis untuk mengisi kegiatan Selasa kami, beliau yang kami panggil dengan Ustaz Burhan Sodiq. Beliau mengisi acara kali ini dengan tema, 'Santriwati Pejuang Pena', dimana dalam acara kali ini beliau banyak memotivasi kami -- terlebih bagi saya sendiri -- untuk banyak membaca buku dan menulis.

Rabu, 23 November 2022, Madrasah Putri At-Taqwa mengundang seorang penulis untuk mengisi kegiatan Selasa kami, beliau yang kami panggil dengan Ustaz Burhan Sodiq. Beliau mengisi acara kali ini dengan tema, ‘Santriwati Pejuang Pena’, dimana dalam acara kali ini beliau banyak memotivasi kami — terlebih bagi saya sendiri — untuk banyak membaca buku dan menulis.

“Israel dulunya waktu belum punya tanah, mereka (para penulisnya) menulis bahwa negara Israel itu penting, mereka mendoktrin, menyebarkan, makanya sekarang banyak yang mendukung mereka,” kurang lebih seperti itulah pembukaan yang dibawakan ustaz Burhan.

Beliau juga mengambil salah satu kata-kata milik Theodor Herzl — tokoh utama dalam gerakan zionisme –, yang memotivasi orang-orang Israel dalam meraih kesuksesan mereka, “Banyak berteriak adalah segalanya, kenyataannya banyak berteriak membawa pada pekerjaan-pekerjaan besar”

Ustaz Burhan menjelaskan, “Berteriak adalah propaganda yang senantiasa didengung-dengungkan lewat media massa, karena propaganda lebih kuat dampaknya dan lebih mengena sasaran. Bahkan kita bisa memikat pandangan, menghasilkan pendukung, melemahkan musuh, dan mewujudkan tujuan.”

Ustaz Burhan juga memberi kami beberapa tips dalam pembuatan sebuah tulisan,

“Syarat ide itu harus unexpected, punya nilai, dan beda sama yang lain,”.

Ustaz Burhan juga menjelaskan, kalau kita mau membuat sebuah konten, ya sudah, kita hanya perlu memberi konten itu saja, bukan memberi hidayah, karena yang memberi hidayah pada seseorang hanyalah Allah. Tugas kita hanya menyampaikan, kalau belum berhasil jangan kecewa, karena mungkin memang belum waktunya.

Lalu, satu kalimat yang menarik dari kalimat-kalimat beliau yang lain adalah,

“Tulisan itu kerja peradaban.”

Dari kunjungan beliau inilah, saya dan salah satu teman saya tertarik untuk mengikuti kelas kepenulisan milik beliau. Sempat teman saya menayakan hal ini kepada Ustaz Burhan secara langsung, lalu Ustaz Burhan memberikan beberapa tawaran terkait kelas kepenulisan tersebut. Dan setelah beberapa kali berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk mengikuti kelas kepenulisannya secara daring.

ditulis oleh: Seion

Leave a Reply