tanah pemberani

Update dari Tanah Para Pemberani

Tersebarnya berita di tengah masyarakat mengenai Palestina, HAMAS, dan Taufan Al-Aqsha, banyak sekali yang tidak jelas. Karena itu, Madrasah Putri At-Taqwa berinisatif mengadakan dauroh bersama Sahabat Al-Aqsha dengan tajuk "Update dari Tanah Para Pemberani".

Tersebarnya berita di tengah masyarakat mengenai Palestina, HAMAS, dan Taufan Al-Aqsha, banyak sekali yang tidak jelas. Karena itu, Madrasah Putri At-Taqwa berinisatif mengadakan dauroh bersama Sahabat Al-Aqsha dengan tajuk “Update dari Tanah Para Pemberani”.

Dauroh ini diadakan secara offline di gedung keterampilan lantai tiga yang dihadiri oleh seluruh santriwati dan ustazah. Selain diadakan secara offline, dauroh ini juga disiarkan secara online lewat zoom meeting. Para walisantri dan seluruh unit Isy Karima juga bergabung dalam dauroh ini secara online. Kak Atina dan Kak Faris selaku tim Sahabat Al-Aqsha hadir di lokasi. Sementara itu, Ode Santi dan Babeh (Ustaz Dzikrullah W. Pramudya) mengisi dauroh ini secara online.

Kak Faris menceritakan tentang Nuruddin Zanki, seorang pemimpin sebelum masa Shalahuddin Al-Ayyubi yang sekaligus gurunya. Pada masa pemerintahannya, Nuruddin Zanki mengalokasikan 90% kekayaan negara untuk membiayai madrasah dan penghafal Al-Qur’an. Nuruddin melakukan itu karena paham betul thalibul ‘ilmi adalah pasak penting dalam peradaban.

Kak Faris menjelaskan bahwa sebagai penuntut ilmu, kami — santri dan santriwati yang hadir secara online maupun offline — harus belajar dengan sungguh-sungguh karena itu adalah jalan jihad kami. Kak Faris juga mengingatkan agar kami selalu mendoakan para pejuang garis depan di Gaza, Palestina. Karena dengan pertolongan Allah-lah segala hal dapat terjadi.

Kak Atina menjelaskan tentang apa itu Taufan Al-Aqsha dan motifnya: pembelaan atas kezaliman dan penistaan yang dilakukan zionis Israel pada Baitul Maqdis serta kaum muslim (terutama muslimah) di sana. Setelah Kak Faris dan Kak Atina, Babeh dan Ode Santi memberikan update info terbaru dari Gaza, Palestina.

Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh tim Sahabat Al-Aqsha, sejak 7 Oktober kemarin, sudah ada lebih dari 5.000 syuhada di sana.  Seluruh sistem kesehatan di sana sudah tidak lagi berfungsi akibat diputusnya listrik.

Sahabat Al-Aqsha terus berusaha mengirimkan bantuan ke sana. Alhamdulillah, sudah ada 35 truk bantuan yang berhasil masuk ke sana. Namun, jumlah ini masih terhitung kecil dibanding jumlah bantuan yang dibutuhkan. Sulitnya pengiriman bantuan disebabkan Mesir yang berkuasa atas gerbang Rafah (satu-satunya gerbang yang dapat menyambungkan Gaza dengan dunia luar) memiliki hubungan persahabatan dengan pemerintah zionis Israel.

Di akhir dauroh, terdapat sesi tanya jawab bersama Babeh. Babeh banyak menjawab dan meluruskan tentang berita simpang siur yang tersebar di antara masyarakat.

Para peserta dauroh cukup antusias dengan materi yang disampaikan. Bahkan  di akhir dauroh, salah satu peserta online menuliskan, “Jangan selesai dulu ustaz,” agar zoom meeting tidak segera ditutup. Namun karena jam sudah menunjukkan pukul 21:30 lewat padahal dauroh direncanakan selesai pukul 20:00, dauroh pun akhirnya diakhiri.

ditulis oleh: Masvans

Leave a Reply