Ibarat Mendidik Satu Kaum

Ibarat mempersiapkan suatu bangsa…

Syaikh Muhammad Ali ‘Arfaj menuliskan bahwa, bisa jadi anak perempuan menjadi pintu kebaikan bagi orang tua. Anak perempuan jarang sekali berpikir buruk kepada kedua orang tuanya, karena ia lemah dan membutuhkan mereka. Karena itu, anak perempuan biasanya suka memperhatikan kedua orang tuanya, mengharap kebaikan untuk mereka, dan agar orang tuanya terhindar dari bahaya, khususnya saat ia belum menikah karena masih bergantung kepada mereka.

Beliau juga menyebutkan bahwa Mu’awiyah berkata: “Demi Allah, tidak ada yang merawat orang sakit, yang meratapi mayit dan membantu saat kesedihan mendera seperti tindakan mereka (para perempuan). Dan tidak ada yang berbuat baik kepada orang-orang yang masih hidup seperti tindakan mereka.”

Dr. Khalid Ahmad Syantut menyebutkan bahwa peran ibu dalam pendidikan lebih dulu bermain daripada peran ayah, karena seorang ibu lebih dekat kepada anak, dan anak adalah bagian dari dirinya. Emosi ibu kepada anak lebih kuat daripada emosi seorang ayah.

Sungguh benarlah perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menikahi wanita yang baik agamanya. Sebagaimana sabda beliau,

“Wanita itu dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka nikahilah wanita yang agamanya baik, niscaya engkau akan beruntung.”

Hal itu seperti perkataan seorang penyair,

Ibu adalah madrasah, bila kau mempersiapkannya
Maka kau telah mempersiapkan suatu bangsa bernasab baik

Buya Hamka pun menuliskan perkataan yang terkenal, bahwasanya perempuan adalah tiang negara. Jika perempuannya baik, baiklah negara, dan jika mereka bobrok, bobrok pulalah negara. Mereka adalah tiang; dan biasanya tiang rumah tidak begitu kelihatan. Namun, jika rumah sudah condong, periksalah tiangnya. Tandanya tianglah yang lapuk.

اللهماهدنا
Ya Allah, bimbinglah kami..