kapur barus

Keistimewaan Indonesia yang Hampir Terlupakan

Perjalanan masih panjang. Di saat semua memilih diam menikmati perjalanan, Abi mulai membuka percakapan menghidupkan suasana kembali ramai dengan segudang cerita yang dimilikinya.

Perjalanan masih panjang. Di saat semua memilih diam menikmati perjalanan, Abi mulai membuka percakapan menghidupkan suasana kembali ramai dengan segudang cerita yang dimilikinya.

“Abi punya pertanyaan, yang bisa jawab nanti Abi kasih hadiah,” kalimat pertama Abi membuat yang lain kembali terjaga dari tidurnya, serentak ingin mendengar pertanyaan yang akan Abi lontarkan dan berlomba menjawabnya. Setelah memastikan semua terjaga, Abi menyebutkan pertanyaannya, ” Siapa yang tahu, pohon apa yang hanya tumbuh di Indonesia?”

Semua terdiam, hanyut dalam pikirannya masing-masing, berusaha mencari jawaban. Menit demi menit-pun berlalu, tetap saja tidak ada yang membuka mulut untuk menjawabnya.

Klu-nya yang lain, Bi,” pintaku setelah merasa buntu.

“Hmm.. Pohon ini sudah ada bahkan sebelum zaman Rasulullah,” Abi memberi petunjuk lain. Aku kembali berpikir keras, namun tetap saja jawaban dari pertannyaan itu tak kunjung kutemukan.

“Aku nyerah, Bi, susah banget soalnya,” keluh salah satu adikku, yang lain ikut-ikutan mengangguk, begitu pula denganku, aku rasa aku belum pernah mendengar hal itu sebelumnya.

“Jawabannya itu, pohon kamper, atau yang biasa kita sebut kapur barus,” Abi memberitahukan jawabannya, “Itu salah satu keistimewaan negeri ini, bahkan Allah saja sampai menyebutkan nama pohon itu di surah Al-Insan ayat 5. Dalam ayat itu, Allah menyebutnya dengan kata kaafuuraa’ yang artinya ‘kamper’.”

Aku terkesima mendengar jawaban sekaligus penjelasan dari Abi, sebegitu spesialnya-kah hingga Allah langsung menyebut dengan nama jenisnya?

“Dan kalau kalian tahu, kapur barus itulah yang dipakai untuk mengawetkan jasad Firaun. Coba kalian pikir, zaman Firaun itu kan sudah jauh sekali sebelum zaman Rasulullah, jadi, bagaimana caranya mereka mendapatkan kamper untuk mengawetkan mayat Firaun?” tanya Abi diakhir penjelasannya.

“Berarti Firaun pernah ke Indonesia, Bi?” tanya adikku yang lain dengan polosnya.

Abi tertawa mendengarnya, “Jawabannya…cari sendiri,”

“Yah, Abi, kok gitu sih?” keluh kami –anak-anaknya– serempak

Abi tersenyum, “Cari di buku-buku sejarah, atau di manapun itu, tapi berusaha dulu, banyakin baca bukunya biar bertambah wawasannya,”.

Selalu begitu, Abi selalu mendorong kami –anak-anaknya– untuk mencintai buku, hingga Abi selalu menggunakan segala cara agar kami menyukai membaca, salah satunya dengan cara ini, Abi akan berkisah tentang banyak hal dan membuat teka-teki yang sulit dipecahkan di akhir kisahnya.

ditulis oleh: Seion

Leave a Reply