makan makan asrama

Makna Makan Bersama

Di Madrasah Putri At-Taqwa, ada satu kegiatan yang disebut haflah. Walau bermakna "pesta", saya dan teman-teman menggunakan kata "haflah" untuk menyebut acara kumpul-kumpul dan makan-makan.

Di Madrasah Putri At-Taqwa, ada satu kegiatan yang disebut haflah. Walau bermakna “pesta”, saya dan teman-teman menggunakan kata “haflah” untuk menyebut acara kumpul-kumpul dan makan-makan.

Acara ini bisa dilakukan oleh satu kelas, kamar, halaqah quran, atau kelompok belajar lain. Biasanya, kami melakukan haflah untuk merayakan sesuatu atau sebelum perpisahan. Dan hal ini sudah lumrah di antara kami para santriwati.

Dulu, saya pikir haflah sekedar acara untuk senang-senang tidak begitu meaningful. Walaupun seru, tetap saja di pikiran saya maknanya hanya mentok di bersenang-senang. Tapi itu dulu. Semenjak saya menjadi ketua Kamar Istanbul (ketua kamar dipilih oleh ustaz dan ustazah), pandangan saya terhadap haflah banyak berubah. Ternyata haflah punya makna dan tujuan yang lebih dalam.

Haflah bukan sekedar “makan-makan”, haflah lebih dari itu.

Di sini, saya sebagai mantan ketua Kamar Istanbul (masa jabatan saya sudah berakhir dan pembagian kamar sudah di-rolling), ingin sedikit berbagi tentang hikmah haflah yang saya rasakan. Berikut adalah hikmah-hikmah yang bisa saya paparkan.

Wadah Bercerita

Saya menyadari, saya bukanlah orang yang perasa dan peka. Tapi saya sadar, sebagai upaya menjadi ketua yang baik, saya harus mengenal anggota saya lebih dalam. Karena komunikasi adalah kunci membangun suatu hubungan. Nah, bagi orang dengan perasaan “kaku” seperti saya, agenda berkumpul dan menghabiskan waktu dengan makan bersama benar-benar membantu. Di saat seperti itu, kami (saya dan anggota kamar saya) berada dalam kondisi santai sehingga bisa berbincang lebih banyak dan lebih dalam.

Kesempatan Dakwah dan Nasihat

Karena makan-makan adalah kondisi santai, ini juga adalah saat yang tepat untuk memberikan nasihat. Dengan kondisi yang jauh dari ketegangan, dakwah bisa masuk tanpa menggurui dan nasihat pun mengalir tanpa emosi dari kedua sisi. Di kesempatan seperti ini, selain saya bisa mengingatkan anggota-anggota kamar saya, mereka bisa menyampaikan kelus kesah mereka sebagai anggota.

Hal ini juga sejalan dengan apa yang pernah dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam ketika hendak berdakwah pada keluarga beliau. Beliau mengundang para anggota keluarga beliau dan menjamu mereka. Dalam perjamuan itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menyampaikan risalah beliau.

Merekatkan Ukhuwah

Masih sejalan dengan dengan poin pertama tadi, acara makan bersama yang sering kami sebut haflah itu dapat merekatkan ukhuwah. Membahas hubungan antar manusia memang tak ada habisnya. Setelah saya tidak lagi menjadi ketua kamar, saya menyadari bahwa mengadakan haflah menambah rasa sayang di antara kami.

Bentuk Apresiasi

Haflah  sering kali kami lakukan setelah berhasil melakukan atau meraih sesuatu. Hal ini adalah hal yang baik karena merupakan bentuk apresiasi atau penghargaan kepada anggota kamar saya. Karena seperti yang diketahui, penghargaan dan hukuman adalah dua unsur yang harus ada dalam pendidikan. Selain itu, ini bisa dijadikan acara syukuran atas sesuatu yang telah kita capai.

Meningkatkan Loyalitas

Saya percaya, memperlakukan anggota dengan baik (termasuk dengan memberikan apresiasi) dapat mengangkat bonding kami. Dengan bonding yang baik, loyalitas seorang anggota kepada pemimpinnya juga akan meningkat, sehingga, anggota juga akan memberikan yang terbaik untuk kemajuan bersama.

Banyak Kenangan

“Muda berkelana tua bercerita,” kata sebuah pepatah. Saya setuju dengan pepatah tersebut. Semakin banyak pengalaman, semakin banyak yang bisa kita ceritakan. Semakin sering berkumpul, semakin kenangan kita ketika bersama terasa manis. Dan saya ingin menjadikan Kamar Istanbul di tahun saya memimpin menjadi salah satu persinggahan terbaik dalam hidup anggota-anggota kamar saya.

Bagaimana dengan Biaya?

Ada beberapa orang yang mengatakan haflah menghabiskan biaya dan membuat kita semakin boros. Ya, saya akui haflah butuh biaya (entah biaya tersebut berasal dari uang kas atau masing-masing orang). Tetapi, dengan segala manfaat yang dimiliki haflah, kenapa kita tidak melihat biaya tersebut sebagai investasi dan bukan pengeluaran? Boros adalah banyak pengeluaran hingga pada hal-hal yang tidak dibutuhkan, sedangkan investasi adalah tabungan jangka panjang dengan hasil yang tidak selalu material.

Jadi menurut saya, haflah tidak bisa dikatakan pemborosan karena hal itu adalah tabungan masa depan. Selain itu, biaya untuk haflah tidak harus besar. Karena target yang ingin dicapai adalah quality time dan bukan kenikmatan di lidah. Mengadakan haflah yang memorable dengan biaya kecil adalah sebuah seni tersendiri. Ini kembali ke pintar-pintarnya kita dalam merencanakan haflah, juga wawasan kita tentang opsi yang tersedia.

Saya pernah mengadakan haflah dengan biaya yang saya keluarkan tidak lebih dari Rp5.000,00. Meski begitu, saya tetap merasa senang dan haflah tersebut sangat berkesan. Malahan, haflah modal goceng tersebut lebih berkesan daripada haflah-haflah lain dengan biaya lebih besar. Jadi dapat disimpulkan juga biaya bukanlah penentu berkesannya haflah. 

Saya berharap, haflah bisa diadakan secara rutin (rutin bukan berarti sering) demi kebaikan bersama. Karena kepemimpinan dan pendidikan bukan hanya soal peraturan, tapi juga tentang cinta dan kedekatan.

ditulis oleh: Masvans | Seion

Leave a Reply