Makan Bareng di MkD

Rabu malam itu, saya agak bingung dengan apa yang orang-orang bicarakan. Mereka menyebut-nyebut kata “booking” dan “kupon”.

“Apa sih?” tanya saya penasaran.

Market Day #3 – MkD

Seorang teman menyarankan saya untuk mengecek pengumuman yang terletak di papan tulis qoah. Ternyata terdapat pengumuman Market Day #3 di sana.

Market Day kali ini dilaksanakan oleh santriwati kelas 3 (angkatan Interstellar). Mereka mencantumkan lokasi dan waktu mereka berjualan, yaitu di Qoah, 10 November 2023. Mereka juga menuliskan bahwa mereka membuka booking service dengan biaya tambahan Rp. 500,- dan terdapat judul bertajuk MkD.

“MkD (baca: Mekdi) tuh apa?” tanya saya penasaran dengan judul yang mereka pilih.

“Market day, kak,” jawab mereka.

Oh, artinya ternyata simpel.

Uniknya Market Day kali ini, MkD menggunakan sistem kupon — sistem pembelian yang belum pernah ada sebelumnya.

Alurnya, pembeli pergi ke kasir untuk membeli kupon menu yang diinginkan, setelah itu mengantre di depan stan yang disediakan untuk menukar kupon dengan produk yang tersedia. Dengan menggunakan sistem kupon, selain proses pembayaran dan penyajian menjadi terpisah dan tidak ribet, mereka juga dapat dengan mudah menghitung jumlah produk yang belum terjual.

MkD menjual tiga menu; menu pertama adalah Paket Besti, paket berisi stik tahu dan cibay (aci ngambay). Menu kedua adalah capcinta, campuran es sirop dan potongan jeli rasa leci. Menu terakhir adalah bobindut atau bola-bola ubi gendut, campuran ubi manis dan tepung tapioka yang dibentuk bola lalu digoreng hingga berwarna keemasan. Anyway, favorit saya adalah cibay yang ada dalam Paket Besti. 🙂

Di hari-H, saya bersama Seion datang ke MkD dengan membawa kupon yang sudah kami dapatkan via booking service mereka. Setelah menukarnya dengan produk, kami lalu menyantapnya sambil menikmati live nasheed yang mereka tampilkan. Sangat menghibur dan memorable.

Cerita di Balik Layar

Dalam mempersiapkan Market Day #3, para santriwati kelas 3 mengakui belum dapat memperkirakan waktu pemasakan serta bahan yang dibutuhkan. Minyak goreng yang mereka beli di awal ternyata tidak cukup. Waktu pembukaan yang aslinya pukul 9.00 juga terpaksa mundur hingga pukul 10.30.

Hemat saya, hal tersebut di atas terjadi karena mereka belum memasuki kelas tata boga. Harapan saya, di Market Day berikutnya, para santriwati kelas 3 dapat mempersiapkan jauh lebih baik setelah mendapatkan ilmu tata boga berupa manajemen waktu dan bahan.

***

Alhamdulillah, di akhir acara, para santriwati kelas 3 mensyukuri target penjualan mereka terpenuhi dan mereka belajar banyak hal di Market Day #3 ini. Dua jempol untuk hasil masakan dan kerja keras mereka!

ditulis oleh: Masvans