Terima Kasih Para Guru yang Menundukkan

Berikut kesimpulan beberapa dialog pada beberapa kesempatan yang berbeda.

Santriwati A : Dulu di SD pernah tidak suka Bahasa Arab, alhamdulillah sekarang sudah suka, insyaAllah
Santriwati B : Alhamdulillah, Matematika insyaAllah mudah
Santriwati C : Alhamdulillah, Bahasa Inggris insyaAllah mudah
Santriwati D : Alhamdulillah, sekarang sudah lebih nyaman ketika murajaah hafalan
Santriwati E : Dulu pernah hafal kaidah-kaidah dan alhamdulillah sekarang bisa paham kaidah tersebut

Wali dari santri F : Dulu ananda kurang paham matematika, alhamdulillah sekarang jauh lebih paham dan merasa lebih mudah
Wali dari santri G : Awalnya ananda kurang paham shorof, alhamdulillah sekarang jauh lebih paham dan merasa nyaman

MasyaAllah walhamdulillah, kurang lebih seperti itulah jawaban serta respon dari beberapa santriwati dan wali santri terkait apa yang sudah dipelajari di Madrasah Putri At-Taqwa.

Terima kasih kepada semua guru yang telah ‘menundukkan’ dan membantu santriwati dalam belajar. Jazakumullohu khoiron katsiron atas segala ikhtiar yang telah dilakukan. Semoga Allah Ta’ala selalu memberikan keistikamahan dan bimbingan untuk bisa menjadi mu’allim serta mudarris yang memudahkan murid dalam memahami ilmu.

Sebagaimana yang disebutkan di dalam akademiguru.com, website resmi milik Akademi I’dadul Mudarrisin Al-Fatih bahwa seorang Mu’allim (guru) akan disebut sebagai Mudarris ketika ia banyak mengkaji dan membaca ilmu. Seorang Mu’allim disebut Mudarris karena ia mampu ‘menundukkan’ buku yang rumit sehingga menjadi mudah bagi murid untuk menghafalkannya. Seperti kata darasa yang artinya menundukkan sesuatu.

Singkatnya, Mudarris memiliki makna memudahkan murid dalam memahami ilmu. Itu artinya Mudarris mumpuni dalam ilmunya, yang hal tersebut ditandai dengan kebiasaannya, banyak membaca dan mengkaji ilmu. Di samping itu Mudarris juga mengetahui cara terbaik untuk menyampaikannya.

Kepala Madrasah Putri At-Taqwa